Friday 9 January 2015

<a href="http://ecatalogue.oriflame.co.id/7377593?per=201501&pStartPg=" style="text-decoration : none;" > <img src="http://id.oriflame.com/catalog-images/brochure/in_ID/201501/A7EEFE242680DF6192988E109801C729732497E5/1_s.jpg" border="0" style="width:120px;" alt="Oriflame Cosmetics "></img><p><font color="#333333" > </font></p></a> <p><a href="http://ecatalogue.oriflame.co.id/7377593?per=201501&pStartPg=" style="text-decoration : none;" ><font color="#333333" >Oriflame Cosmetics</font></a></p>

Tuesday 11 November 2014

KAU HIDUP KEMBALI

Sekalipun tak pernah sampai

Namun ini tetap jalanku

Ku ikuti jejakmu Anwar

Kau gemakan sangkakala ditelingaku

Kau genapkan hidupmu

Mempelopori rangkaian ayat pilihan untuk anak cucumu

89 tahun sisa alunan jemarimu tak pernah pudar

Ini dan detik ini aku haturkan

Segunduk pinta untukmu kepada tuhan

Semoga kau senantiasa disuarakan oleh para pencari inspirasimu

Tak sedikit nyawa bergegas tertimpuk palumu

Rangkaian nada membara yang keluar dari antara tempurung kepalamu

Sungguh senantiasa menumpu kukuh buntutmu

Sebagian insan merasa hidup indah dengan kata indah

Aku mengenangmu untuk 89 tahun pijakanmu di bumi

Tetap hidup dan tak kan pernah mati

Untukmu malam ini

Semoga kau tenang dialammu

Kuingin hasrat yang tak pernah kikis

Tentangmu, fikir dan sisa tilasan tintamu

Terpatri jauh didasar jiwaku

 

Buah Karya: Ani Jumrotun

23.47 Wib, 27 April 2011, just for you "my inspiring"

TAK TAHU DIUNTUNG

Tak mengertikah keikhlasan ini?

Berkorban memejam waktu

Melindungsampingkan lunglai

Tapi apa balasan?

Tak sedikitpun mengubah masam

Bahkan sapa terimapun tidak!

Mungkin itu semua tak menjadi luka

Selagi tak dilebihi dengan cacian

Buta kamu! Tak mau melihat perjuangan

Jangan mengira aku jadi prajurit kemenanganmu tersuap upah

Jangan mengira aku jadi babumu juga tersuap upah

Kamu!

Berucap semau jidat

Memuntah kata terlaknat

Aku!

Dalam geram meraba dada

Dalam geram mencoba jera

Mengertilah, aku hanya memberi dan tak akan meminta

Bahkan mungkin tidak hanya aku tapi kami

Berkorban demi lulusnya ujian kalian

Hargai!

 

BK: ANI JUMROTUN

21 April 2011

TAK BERBALAS

Kerisauan menjalar di langit-langit kusam

Sampai kapan menunggu?

Sudah waktunya berkata cukup

Penantian diam yang entah kapan berbalas

MAU TAPI MALU


Berlaga datar padahal memuntab
Merasa bahwa menunduk lebih dari harga diri yang muluk
Akhirnya ucapkan tidak dengan maksud menolak
Sadar kian menikam
Membisu dibelakang
Menyesal, sadar, tak sering untuk kesempatan kedua..

TERI DAN HIU


Maki kotor dari setelan nafas yang menggagukan
Bualan keruh mulut alus yang memilukan
Tiada pantas kuluar dari lisan seorang agamawan
Sangar perangainya, kerdil moralnya
Congkak memerintah bak tuan
Berujar seenak pusar
Menuai keji tapi terhirupnya sekar
Menjilat tapi merasanya menebar
Berendas besar buat insan kecil tepar
Tak mau tahu, perintah dan beres hanya berdampingan
Aku satu, tapi harus dengan enam tangan
Angkuh!
Tiada sudi melihat kejaran waktu sang babu sahaya menggilir
Egois!
Matanya buta melebihi aku yang rabun senja
Bengis!
Tega melakukan budaknya bak kusir yang tak tau jasa kuda
Tuhan.. selamanyakah yang diatas itu berhak segalanya?
Mencaci, memaki, menghina, mencela, bahkan meraja
Sungguh, menguap panaskan otak lekang para manusia kecil tak punya nyali
Menusuk kerongkongan para hati bak tersedak tanduk besi
Sudah nasib aku mengira
Jelata kecil memang harusnya menerima
Banyak memungut, sedikit memilah
Sedikit memihak, banyak serah
Allah.. engkau pasti lebih mengerti dari apa yang aku rasakan saat ini
Apakah akan engkau sepadankan balasan yang baik atas diriku?
Ataukau kesadaran darinya untuk senantiasa merasa sama-sama manusia.