Ketika ujudan melintas pastikan keraguan
fikir keluyuran peluruii tepat sasaran
nasibb.. terima satu lemparan membisukan
gagap paksakan bibir nganga balas kaitan
harus bicara apa tuhan?
tuntutan tak butuh waktu segan
poroti otak tak punya saran
gesa dan harus melahirkan panthan
senalar-nalarnya manusiapun tak sanggup katakan abjad bermaksud yang tak punya matan
cerdasnya.. tunjukan kuku jempol kaki tuk mengertikan pandangan
setidaknya maksudkan lutut tuk temui jejeknya badan
ini..? tak tau telapak kaki apalagi sandal, tiba bahan ajukan bagan
sama sekali tak rasiokan penyelarasan
bak ilmuwan bicara tak temui landasan
meskipun pintar, namun tiada strategi menuaai gagasan
aneh bin ajaib, kata ayahku mengungkapkan
setahuku, beberapa teori dalam perseteruan tanggapan
tiada jawaban melainkan karena pertanyaan!
tiada putusan melainkan karena pertimbangan!
tiada pilihan melainkan karena dasar tatakan!
tiada kesaksian melainkan karena merasakan!
Benar bukan?
No comments:
Post a Comment