Sunday 9 November 2014

MEMBEKAS DALAM HATI

Tersimpuh serangkai bayang..
Desir lalu yang sempat melayang..
Tapi tidak untuk hasrat mengekang..
Walau bahkan secuil sayang mengiang..
Penghuni dada masih selalu ingin menuang..

Bersama hadirmu terasa pancaran ilahi..
Dimana ku bisa menepak luasnya kesanksian nurani..
Sering terfikir kaukah untukku yang tuhan ridhoi..
Ataukah sekedar garis yang menuntutku untuk menjalani..

Jika memang hanya sebatas suratan..
Mengapa kau bagi aku sisa tatapan..
Dalam rasa ini menjadi derita yang terkenan..
Karena kau terlalu indah untuk dilupakan..

Hampir paruh windu kau relungi jiba ini..
Tertetes aura yang menguatkan aku untuk tetap berdiri..
Pejantan tangguh aku mengakui..
Mampu mengikat kagum dalam pati..

PINTA PASTI TANPA DASAR

Ketika ujudan melintas pastikan keraguan
fikir keluyuran peluruii tepat sasaran
nasibb.. terima satu lemparan membisukan
gagap paksakan bibir nganga balas kaitan

harus bicara apa tuhan?
tuntutan tak butuh waktu segan
poroti otak tak punya saran
gesa dan harus melahirkan panthan

senalar-nalarnya manusiapun tak sanggup katakan abjad bermaksud yang tak punya matan
cerdasnya.. tunjukan kuku jempol kaki tuk mengertikan pandangan
setidaknya maksudkan lutut tuk temui jejeknya badan
ini..? tak tau telapak kaki apalagi sandal, tiba bahan ajukan bagan

sama sekali tak rasiokan penyelarasan
bak ilmuwan bicara tak temui landasan
meskipun pintar, namun tiada strategi menuaai gagasan
aneh bin ajaib, kata ayahku mengungkapkan

setahuku, beberapa teori dalam perseteruan tanggapan
tiada  jawaban melainkan  karena  pertanyaan!
tiada putusan melainkan  karena pertimbangan!
tiada pilihan melainkan karena  dasar tatakan!
tiada kesaksian melainkan karena merasakan!
Benar bukan?

KENANG

seandainya dekat kamu, mungkin akan berbeda.
seperti ketika dadaku sesak menahan tangis di depan gang, menunggu angkutan tuk lepaskan air mataku.
hingga sesaat kamu datang, duduk disampingku, dan mendengar keluhku yang panjang di perjalanan yang sangat singkat meski harus berputar untuk membuatnya terasa lebih lama.
atau
seperti ketika aku merasa duniaku menjauh,
sedikitpun tak ada yang mendengar, selain kamu yang jauh, yang hanya sedikit tau, tapi lebih mengertiku.
hingga kemudian kamu datang, buru buru aku berlari meraih jilbabku, menemui kamu, segera merebahkan beban di pundakmu, melepaskan kerinduanku juga.
pertemuan yang aku nanti nantikan.
dalam pelukmu .. dengan kata kata yang sangat susah diungkapkan.
air mataku, mewakili semuanya..
lalu pergi menghabiskan siang di alun alun kota.
kangen kalian bundadarii bundadarikuu :'
Aku bersyukur Allah menghadirkan kalian berdua dalam hidupku.
seperti malaikat malaikat yang diciptakan Tuhan untuk membuat sebuah alur cerita indah, membuat lebih baik, oleh belaian kalian.

mungkin tulisan ini terlalu berlebihan. tapi sungguh aku sangat menyayangi kalian. semoga akan ada banyak waktu yang diciptakan Tuhan untuk pertemuan kita *pelukcium Hani Azza Anney Sence
oleh: Nur Lailatul Khasanah

FITNAH

Tak sering perjuangan berbuah kebaikan dan manis

Tapi kadang kala justru melukai diri sendiri dan menyakitkan

Bahkan tak tanggung-tanggung “nega” mengkambinghitamkan

Aibpun kumakan usai menjulang

Manusia menganggap tabu itu biasa

Manusia menganggap hina itu lumrah

Manusia menganggap kejipun wajar

Tapi Allah maha mengetahui hak dan menyaksikan kebathilan

Mudahan rahmat Allah melangit luas

Mengampuni karena memang maha pengampun dosa 

Apalagi untuk yang benar-benar mengharap ampunan 

Allah yang maha pengabul doa

Mudahan kenan jadikan indah pada waktunya

MASALAH

Kesulitan kita hari ini bukanlah tanda keseluruhan hidup kita. Hanya karena jalan yang sedang kita lalui hujan dan berbadai, tak berarti kita tidak akan sampai ditempat yang indah dan cerah. Bersabarlah, ini semua sementara.
Bersabarlah, karena sesungguhnya Allah berterimakasih kepadamu yang bersabar didalam kesulitan dan kepedihan hati, karena.. kesabaranmu adalah tanda bahwa engkau percaya bahwa Allah sedang menyusunkan sesuatu yang lebih baik bagi diri dan kehidupanmu

BY: MARIO TEGUH